"Geng Hulala" : Jalan - Jalan ke Ujung-nya Swiss Van Java

Berawal dari sebuah rencana.

Rencana awal yang sudah direncanakan adalah menuju ke Cikuray, tapi karena cuaca yang kurang baik maka kita belok ke pantai. Pantai apa dan dimanaaaaa?? jeng..jeng..jeng..jenggggg....

Tim kita kali ini (sokbeudabisss) ada Ega, Mona, Haluk, Nayu, dan Tami (gue)

Perjalanan di mulai dari Terminal Lebak Bulus, tepat pukul 9.30 primajasa pun berangkat menuju salah satu kota di Jawa Barat. Perjalanan cukup melelahkan dan ada hal yang ter-tak-ter-lupa-kan yaitu, kena cipratan muntahan orang di dalam bus..hufttt abizzz kakak hahaha
lima jam 45 menit pun berlalu dihabiskan di dalam bus, dan pukul 02.15 kita sampai di Terminal Guntur, Garut.

"Bada kamana, Papandayan, Cikuray ?" kata bapak - bapak supir

"asdfghjkl(*^#$@#*%&$%.........hah engga pak" kata kita sambil cengar cengir


Dalam perjalanan ini kita bawa dua keril dan tas daypack yang isi nya full, mungkin banyak yang ngira kita mau hiking, padahal...kita mau ke pantai (anti-mainstream banget emang, disaat orang-orang ke Terminal Guntur mau hiking kita mau nge-pantai nih coy haha)


Anak pantai nih...........cie

Seperti biasa, terminal ini banyak keril dimana - mana mungkin destinasi nya ada yang mau ke Papandayan, Cikuray, Guntur. Kita juga bingung elf menuju ke Pameungpeuk ada dimana. Akhirnya kita tanya ke bapak - bapak yang biasa ngangkut pendaki - pendaki ke gunung - gunung yang ada di Garut ini. Kita dikasih tau kalau elf yang tersedia menuju Pameungpeuk itu bukan di jalur bis antar kota, tapi di jalur bis kota Garut (ada di sebelah terminal dari penurunan bis dari Jakarta atau kota lainnya)

Disini elf menuju Pameungpeuk cukup banyak dan tersedia 24 jam, hanya saja waktu pemberangkatan nya menunggu sampai sebagian bangku terisi.
Dini hari sekitar pukul 03.05 kita menuju.... Pameungpeuk..!!! Yeayyyy *antusias*

Ini foto narsis kita sebelum di naik elf, bapak supir nya kurang ngerti bahasa Indonesia.**

Perjalanan menuju Pameungpeuk cukup membuat dag..dig..dug, gimana enggak kita berasa ada di Dufan nih coy -_- karena kira-kira di dua jam terakhir kita disajikan oleh jalanan berkelok - kelok yang gak abis - abis ala Garut, ditambah dengan pak supir yang lihai bin expert nya luar biasa, berasa naik roller coaster.....tegang!

Kata Ega,
"gue kayaknya klo disuruh balik lagi kesini gak mau deh"
"gue mau turun aja disini"
"pak!!! pelan - pelan"

Ini pemandangan sepanjang perjalanan menuju Pameungpeuk di siang hari, indah abis! dan ternyata di Garut ada pohon teh nya juga loh, wihhhhh.... Swiss Van Java nih coy :)

Sampai juga di Pameungpeuk!
Disepanjang jalan kita melihat plang beberapa Pantai yang ada disini, ada Pantai Karang Paranje, Pantai Sayang Heulang, dan Pantai Santolo. nah! tujuan kita di awal adalah Pantai Santolo.

Sesampai nya di Pantai Santolo,

"kok rame abissss sih!"

"mau diriin tenda dimana, antara air laut dan pasir pantai itu berdekatan bangeeeet"

Alhamdulillah, si bapak supir baik banget kita dibolehin klo mau ke Pantai Sayang Heulang dan kita pun memutuskan nge-camp disini karena situasi nya lebih sepi dan katanya emang banyak yang nge-camp disini.

Penampakan Pantai Sayang Heulang

Pendirian tenda oleh Haluk, Nayu, Ega udah sukses, flysheet sudah terpasang..dan...apa yang terjadiiiiiiiii. angin kencang berhembus dan tenda dan flysheet kita mau rubuh. pegang sana - pegang sini, takut pada robek -_____-  sayang nya moment ini gak sempet terbidik kamera, karena semua panik nyelamatin si tenda padahal klo diinget ini pasti muka nya pada lucuk lucuuuuk deh hahaha hampir lima menit angin berhembus kenceng bangeeeet gak berenti~

"pegangin itu tenda nya, awas robek ituu" kata haluk

dan ternyata insiden itu membuat frame tenda nya patah, mana tenda boleh minjem lagiii....anyep ye coy -_-
Alhamduillah ada orang baik lagi yang mau bantuin kita mindahin tenda dan bikin pasak biar kuaaat! yeayyy...

taraaaaa......tenda nya jadii. Kata Haluk "Bagus juga tenda kita kalo diliat dari jauh"

tik..tok...tik...tok...... waktu berlalu. kok bosen ya.

Sesudah makan siang yang tertunda agak lama, karena setelah makanan sudah siap insiden angin kencang datang membuat mie yang termasak berubah ukuran (baca: mekar) dan nasi gagal (masih keras) ala Tami dan Mona membuat kita semua kenyang seperti nya, dan menyudahi semua nya dan berencana main - main asik ala anak pantai gituuuu.

Penampakan nasi yang masih keras dan mie sebelum membesar

Mungkin tema yang bisa di kasih disini adalah "Haluk, Nayu, Ega The Explorer" -_-" soalnya mereka nyari - nyari binatang laut, si gurita. dan ternyata dapeeeeet loh........ nyahahaha sedangkan Tami dan Mona sesibuk nulis - nulis di pasir, apaan tau yang ditulis~ wkwkwkwkwkwkwk
kalo tulisannya Mona mah, "GWS ya aa Baqoooo muah muah" *eh :p

Gurita, kalomang, dan karang tangkapan "Haluk, Nayu, Ega The Explorer" nih

Udah main..udah main..udah main....dan kita semua bosen.
Di dalem tenda gak betah, tenda panas banget siang....siang.

"kita gak cocok nih jadi anak pantai, bosennnn banget. mending naik gunung" eaaaakkk emang anak alam banget ya kakak - kakak ini hahaha *sokbgt* -_____-"
tapi..kita semua tetap bertahan, setia untuk tetap berada di Pantai Sayang Heulang :) (padahal kita rencana nya mau pindah, nyari tempat wisata di Garut dan sekitar nya tapi ongkos nya menipis)

Waktu berlalu menuju sore hari, setelah semua sudah mandi dan berganti pakaian, kita berjalan menyusuri pantai. Disini itu pondok atau penginapan masih terhitung sedikit. Tidak hanya kita aja yang mendirikan tenda tapi banyak juga loh yang mendirikan tenda dengan kapasitas besar, sekeluarga loh! wiiiiiihhhhh
Pantai ini dipagi hari air nya surut jadi terlihat batu karang nya sedangkan menuju malam air pasang dan deburan ombak lebih besar. 

Banyak yang main di pinggir pantai menjelang sore hari, gemeeees :D

Permasalahan yang ada di sini adalah sampah! sejauh mata memandang tak ada tempat sampah satu pun loh! iya satu pun!!!! huft........................alhasil sampah dimana-mana...dimana-mana banyak sampah. sangat disayangkan! :(

Malam pergantian tahun di kota orang.

Mungkin ini riuh banget, orang Garut dan sekitar nya kumpul bersama dan pantai ini mungkin menjadi salah satu destinasi yang bisa dikatakan favorit. Rata - rata plat motor atau mobil yang datang ke pantai ini adalah Z dan D, jarang banget ada plat B. Tetapi luar biasa bangeeet orang yang tumpah ruah disini, banyaaak jugak!

Petasan sana sini pun menghiasi langit kala malam itu, dan bunyi motor tanpa knalpot ituuuu bikin kuping gak kuat dengerin semuaaaa nyaaa, terlebih gue yang gak suka suara petasan yang berisik banget dan di tambah motor-motor tanpa knalpot yang nge-gas saling saut-saut-an..errrrrrrrr belom lagi ada muda-mudi yang bertingkah tidak baik dan tidak sesuai tempat nya (hal negatif)

kalo kata Nayu sama Ega,
"ini bukan tempat gue banget......................"

pokoknya malam itu begitu mencekam dan horror deh *lebay*

Setelah beristirahat di tenda yang tidak di tutup (ternyata nge-camp di pantai panas ya-_- atau flysheet nya yang terlalu nutup ya....................) kita buru - buru bangun karena ngejar waktu biar sampe Jakarta gak kesorean. Sekitar pukul 07.10 kita berjalan menuju pintu keluar pantai, disini gak ada angkot yang masuk kedalam, mau gak mau jalan keluar yang lumayaaaaaan bikin gempor kaki kayaknya. Makanya kita mau coba cari tebengan gituuu, bahasa gaul nya sih hitchhiking katanya *googling*

Tiba - tibaaaaa.......................
Mobil truk yang berisi keluarga yang berlibur ke sini lewat di depan kita, dan gue lupa kronologis nya gimana pokoknya kita bilang mau numpang sampai depan..akhirnya kita naik deh. oh senangnya... :')
Ternyata kita gak nanggung - nanggung yang awalnya kita bilang mau numpang sampai Terminal Pameungpeuk malah berubah jadi mau numpang sampai Terminal Guntur haha tapi karena arah truk yang gak lewat Terminal Guntur jadi, kita turun di tengah jalan dan nyambung lagi mobil warna kuning menuju Terminal Garut. Sekitar 15 menitan kita sampai di Terminal Guntur.
Alhamdulillah jadi irit ongkos, dapet pengalaman baru jugaaa hahaha terima kasih bapak - bapak sekeluargaa *peluk*

ini truk tumpangan kita :D

Terima Kasih Pantai Sayang Heulang, Pameungpeuk, orang - orang Garut yang telah membantu kami dan Tante Viani, Om Dedet, Om Enduh, Bang Anggi, Farhan yang mau minjemin outdoor gear nyaaaah! Wohoooo~

nuhun pisan..!!! yeayyyy ;)

jangan pada kapok guys \m/

** :

untuk teman - teman yang mau jalan ke suatu daerah emang harus banget tau sedikit bahasa yang ada di daerah yang mau dikunjungi, ternyata gak semua ngerti banget Bahasa Indonesia dengan baik loh. Apalagi jika mereka memang terbiasa berinteraksi dengan bahasa daerah nya.

Berikut biaya pengeluaran :

Bus primajasa (pp) : 84.000

Elf menuju pameungpeuk : 30.000 (pulang nge-hitchhiking)

Jajan : 20.000

Logistik : 37.000

Toilet Umum : 6.000

TOTAL : 193.000