Thursday, September 18, 2014

Pulau Semak Daun : Jakarta Masih Menawan

Prolog
Pulau Semak Daun terletak di Teluk Jakarta yang merupakan salah satu wilayah sebelah utara di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Sesuai dengan namanya, pulau ini banyak sekali di tumbuhi oleh semak - semak dan daun - daun saja, dan tidak akan pernah kita jumpai bangunan berupa rumah di pulau ini. Pulau ini memang tidak terlalu luas, mungkin luasnya hanya sekitar dua kali lapangan bola dan sangat pas untuk anak pantai yang ingin menikmati suasana laut dengan nuansa alam yang begitu kental, yaitu dengan berkemah.

Akses Menuju Pulau Semak Daun
Muara Angke merupakan salah satu palabuhan yang dapat digunakan untuk menuju Kepulauan Seribu. Angkot yang dapat digunakan menuju lokasi adalah angkot berwarna merah, B-01 dengan rute Grogol - Muara Angke. Angkot ini biasanya tidak sampai kedalam palabuhan jika macet, tetapi hanya di depan jalan akses menuju pelabuhan. Nanti nya kita bisa berjalan kaki kurang lebih 15 menit, atau menggunakan odong - odong. Perjalanan menuju pelabuhan kita akan menjumpai pasar ikan yang memiliki bau khas (amis) dengan perjalanan yang banyak digenangi air dan sampah berserakan dimana - mana.

Ya....begini lah kurang lebih akses jalan menuju pelabuhan -_-

Sesampainya di pelabuhan kita akan menemui banyak pelancong yang menuju pulau - pulau di Kepulauan Seribu, jika berencana ke Pulau Semak Daun pilihlah kapal yang menuju Pulau Pramuka karena Pulau Pramuka adalah akses transit menuju Pulau Semak Daun dan salah satu kapal yang menuju Pulau Pramuka adalah KM. Dolphin. Perjalanan menuju Pulau Pramuka kurang lebih memakan waktu sekitar 2 jam. Sesampai nya di Pulau Pramuka kita dapat menyewa kapal menuju Pulau Semak Daun, dengan lama perjalanan hanya 30 menit saja.

Wednesday, September 3, 2014

Merindu


Jikalau saja burung - burung itu dapat berucap, rasa nya ingin diri ini menitipkan pesan tentang sebuah kerinduan dari seseorang yang sedang merindu.
Menahan diri untuk tak berucap tetapi diam - diam memantau sang pujaan hati melalui sebuah dunia yang tak terbatas.
Selalu berharap mendapatkan salam, tapi kenyataan tak pernah bilang begitu.

Bagi seseorang yang sedang merindu jalan satu - satu nya adalah sebuah kepasrahan dan pilihan, apakah rasa ini harus tetap melekat atau menghilang bersama dengan desiran waktu yang terus berputar.

Ya, kasihan memang seseorang yang sedang merindu tetapi tak mampu berucap dan menyapa.

Tenang dan tenanglah... semoga Tuhan menyampaikan kerinduan ini melalui cara - cara indah yang telah di riwayatkan-Nya.

Ingatlah untuk selalu bersabar, wahai seseorang yang sedang merindu. Jikalau memang Tuhan telah mentakdirkan sebuah pertemuan pasti itu bukanlah sebuah kebetulan. 

Pertemuan kala itu pasti bukanlah sebuah kebetulan kan?
Jangan - jangan itulah rencana Tuhan untuk membolak - balikkan hati ini dan merasakan sebuah arti dari kerinduan.


Selamat merindu wahai hati dan salam rindu dariku untukmu.


(ditulis tiga hari yang lalu)

Tuesday, September 2, 2014

Selamat Ulang Tahun

Repost dari Andin (31 Agustus 2014) :

"Ciiyee yang sekarang sudah berkepala dua bertambah satu alias 21 taaahuuuuuunnnnn !!

Titie Muhana Utami atau biasa dipanggil Tami atau bisa juga Tamsyong :p hehe. Setelah hampir 3 tahun Allah mempertemukan kami di sebuah kampus sekitar Jakarta Selatan, akhirnya pada tahun ke-3 ini, Tami dan Aku sudah harus berpisah “sementara” karena kami sudah lulus jenjang pendidikan  D III dan harus masih berjuang lagi kurang lebih 2 tahun kedepan untuk S1. 

Yup, kita pisah “sementara” dulu karena Tami tetap setia dengan Ilmu Keslingnya sedangkan Aku “agak sedikit” berselingkuh ilmu ke Teknik Lingkungan. Sekarang kami sudah beda kampus dan pastinya juga intensitas ketemuannya sudah gak sama lagi kayak waktu kami masih sama-sama.